Minggu, 07 Juni 2009

Decision Making Proces

Decision Making yang dikemukakan oleh Snyder yaitu: merupakan salah satu pilihan dari metodologis pokok kita untuk menerapkan batasan negara pada pembuat keputusannya, yaitu mereka yang tindakan otoritatifnya baik maksud maupun tujuannya adalah tindakan negara. Dimana tindakan negara adalah tindakan yang diambil oleh mereka yang melakukannya atas nama negara.
Menurut Snyder seorang aktor pembuat keputusan dituntut memiliki pengetahuan biografis yang meliputi: pendidikan, agama, pengalaman kehidupan kritis, latihan profesional, perjalanan ke luar negeri, kesehatan fisik dan mental, pengalaman organisasi, dimana seorang aktor berada serta kegiatan politik sebelumnya merupakan faktor yang mempengaruhi pembuatan keputusan dalam melakukan tugasnya.

Berkaitan dengan kebijakan luar negri suatu negara, menurut Richard C. Snyder, hal utama dalam menelaah fenomena dan tindakan dalam sistem internasional adalah mengamati proses pengambilan keputusan yang sedang berlangsung. Keputusan yang diambil pada akhirnya merupakan suatu titik tolak dari suatu negara untuk memulai kebijakannya baik didalam negeri sendiri maupun terhadap negara lain. Selanjutnya, Snyder juga mengemukakan dua aspek penting dalam proses pengambilan keputusan, yaitu: internal setting dan external setting.

Setting sendiri didefenisikan sebagai seperangkat kategori yang relevan dengan kondisi-kondisi dan faktor-faktor yang potensial yang mempunyai pengaruh pada tindakan suatu negara. Oleh karena itu, di dalam menentukan arah kebijakan luar negrinya para perumus kebijakan seringkali dihadapkan kepada situasi-situasi tertentu, yang bertanggungjawab kepada orang lain, yang ditekan oleh beragam kondisi, dan yang dipaksa untuk mengambil keputusan.

Internal setting meliputi seluruh struktur sistem politik, ideologi yang dianut dan juga mengenai tuntutan dari sebagian besar masyarakat dalam suatu negara. Jika jumlah masyarakat di dalam suatu negara berada dalam jumlah yang banyak maka tentunya akan berpengaruh terhadap masalah-masalah yang sedang menjadi perhatian publik ataupun kebijakan-kebijakan yang diambil oleh suatu negara tersebut.

Eksternal setting pada umumnya mencakupi faktor-faktor dan kondisi-kondisi atas wilayah territorial suatu negara baik aksi dan reaksi dari negara lain dan masyarakat dengan mana mereka bertindak dalam lingkungan internasional. Dari sudut ini yang patut dipertimbangkan adalah posisi geopolitik negara dalam sistem global serta hubungannya dengan negara lain yang memiliki relevansi.

Dalam membuat keputusan terdapat motifasi dan karakteristik. Richard Synder telah membuat perbedaan antara dua jenis motivasi yaitu motif “untuk” dan motif ”karena“. Motif yang pertama adalah motif sadar dan bisa jelas dipertanyakan: para pembuat keputusan mengambil keputusan khusus ini untuk mencapai sebuah tujuan Negara yang menjadi tugas mereka. Sebaliknya motif ”karena” adalah motif tidak sadar atau setengah sadar, yaitu motif yang muncul dari pengalaman hidup sebelumnya, dan kebiasaan organisasi para pendukung perjanjian yang paling gigih sebelumnya Kedua motif tersebut sudah termasuk kedalam faktor internal dan eksternal dalam pembuatan keputusan.

Nasi gorang tanpa huruf R

Tiap hari hari tertentu gw sering ngilangin stres gw lewat media warung, ya sebut aj cafe yang enak di dengernya,.. pada suatu hari ni ceritanya gw nongkrong lah di cafe pgn nyobain lap top baru, hotspotan cuyyyyyy garatis pula,... nah tiba2 ada anak keci dateng tanpa induknya, gw kira juga anaknya jalangkung dateng ndiri pulangnya gatau dah,.. trus dia duduk di meja yaitu sebelah meja gw, dengan lantang dia manggil pelanyanya masssssssssssssss kenceng tu suaranya,. dateng lah pelanyan cafenya dengan muka ngeremehin anak kecilnya,. Ada apa dek disini bukan tempat bermain tapi cafe,.. anak kecinya nyuekin masnya tu,... tau2 dia liat menu dan mengacungkan jalinya ke arah pelayan saya pesen nasi, kata masnya nasi ap dek,.. anak kecinya teriak nasi Goyenggggg, pelayan bilang hah nasi goyeng, dimari gada nasi goyang adanya nasi goreng,.. beh gataunya pelayanya agak budeg,.. nah anak kecinya ngotot sambil melotot tu, minta nasi goyeng, nah gataunya si anak kecil ini cadel gag bisa huruf R, dan mas2 pelayanya juga tetep ga ngarti n ga dilayanin lagi,,, anak kecilnya kesel trus dia pulang lah dengan tangan hampa,. sambil maki2 awas aja kalo gw dah bisa ngomong errrrrr tp RRR maksudnya, namanya juga cadel,... nah anak kecil tu belajar pengucapan huyup nah lho jg salah maksunya huruf,jadi ikut2tan cadel neh yang nulis,.. balik lagi ke anak kecinya,. nah dia kursus belajar bahasa R ada tempatnya di sebelah XXI di jogja,.heheh nama tempat lesnya plat R hahaha lg,.. dengan mulut busaan anak kecil itu berhasil mengucapkan R.. hoooreeee keesokan harinya dia balik lagi tu ke cafe pengen mesen nasi goRReng,. dateng lah dia dengan muka sombongnya trus manggil MAAAAAAASSSSSSS nah tapi yang dateng pelayan cewe,.. ada apa dek kata mbak2nya,,, trus si anak kecil itu mengucapkan dengan lantang, kaya babe gw dulu bilang merdeka semangat gitu,,... dia bilang pesen nasi GORENG mbak,,, wuiiii dah bisa bilang nasi goreng hebat2, trus si mbaknya nanya lagi iya dek nasi goreng trus minumnya apa,.. jawab anak kecinya ES JEYUK jiahhhhhhhhhh bali les lg balik les lagi hahahahah

inspirasi teman

Cerminan dari kisah sesendok madu

Ada sebuah cerita yang patut kita cermati secara bijak, pada jaan kerajaan dahulu,. raja yang sangat mengerti watak akan rakyatnya inggin menguji rakyatnya, dengan cara raja memerintahkan agar setiap warganya pada malam yang sudah ditetapkan, untuk membawa sesendok madu untuk dituangkan dalam sebuah bejana yang sangat besar yang telah ditaruh diatas bukit di tangah kota.dan seluruh warga pun menyadari untuk melakukan hal tersebut.
tetapi dalam kenyataanya pikiran seseorang warganya sebagai contoh si Amir, terlintas pikiran untuk mengelak, aku akan membawa sesendok penuh tetapi bukan madu melainkan aku akan membawa air, karna kemungkinan untuk tidak terlihat oleh raja,. di pemikiran amir, sesendok air pun tidak akan berpengaruh bila sudah terisi madu oleh warga yang lain,...
sampai pada waktu yang sudah ditetapkan untuk melihat bejana tersebut,. seluruh bejana ternyata berisi air bukan madu, rupanya semua rakyat berfikiran sama seperti amir,. mereka mengharapkan warga membawa madu yang telah diperintahkan oleh raja dan melepas tanggung jawab sendiri kepada orang lain,...

inilah kisah simbolik yang sering terjadi pada masyarakat sekarang maka disinilah peran agama diberlakukan, khusunya islam, memberikan petunjuk agar kisah kisah diatas tidak terjadi lagi,.
sekarang bagaimana anda menangapi apa yang sudah saya pelajari dan saya tulis